Related Parts *
 

Pendahuluan

Alterasi Epitermal

Alterasi Fluida Khlorida Netral

 
     

Alterasi Fluida Asam Sulfat

Model Mineralisasi Epitermal

Implikasi Dalam Eksplorasi Mineral

 
     

Penerapan Model Eksplorasi

Program Eksplorasi

Pustaka

 

Mail Me
 

Penerapan Model Eksplorasi Epitermal

 
 
Content *
 

Kegunaan Model Eksplorasi

Keadaan Batuan Penutup

Keadaan Erosi

 
     

Arti Struktur Geologi Dalam Eksplorasi Mineral

     
         
Next | Bottom      
 

Kegunaan Model Eksplorasi

  Model-model yang disajikan disini berguna dalam beberapa hal, antara lain:
  1. Memungkinkan ahli eksplorasi untuk mengenali dan menemukan dimana "sesuatu" di dalam sistem-sistem epitermal, dan "sesuatu" tersebut dapat menentukan perluasan mineralisasi secara lateral dan/atau secara vertikal.
  2. Membantu pengenalan batuan penutup (cap rocks) yang potensial, misalnya, jika hanya tersingkapkan leached-silica caps atau leached-advanced argillic-altered zones.

Semua batuan penutup dalam sistem-sistem epitermal dapat tidak mengandung sesuatupun (barren), tetapi dapat menunjukkan mineralisasi di bawah permukaan. Kesamaannya, penemuan adularia, albit atau kalsit yang ekstensif dalam suatu endapan vein, tanpa penyesuaian mineralisasi, kemungkinan menunjukkan bahwa singkapan dekat pada bagian dasar (bottom) daripada bagian atas (top) zone-zone yang potensial mengandung bijih emas. Kehadiran lempung-lempung (kaolinitik) asam atau interstitial illite menunjukkan suatu keadaan level yang lebih tinggi (atau secara lateral terpindahkan).

Quartz kriptokristalin berlapis (banded cryptocrystalline quartz) dengan breksiasi (healed brecciation) membesarkan harapan, karena membuktikan bahwa pendidihan (boiling) dan episodic hydraulic brecciation) penting untuk pembentukan bijih yang telah terjadi. Silisifikasi (bukan silika residu) merupakan suatu karateristik endapan-endapan epitermal yang hampir universal (meskipun tidak harus secara langsung berasosiasi dengan bijih), karena adanya silisifikasi menunjukkan adanya sirkulasi fluida-fluida hidrotermal yang berarti. Silisifikasi juga menyebabkan berkurangnya permeabilitas primer (bersama-sama dengan mineral lainnya), menyebabkan perekahan (fracturing) terjadi dan aliran fluida menjadi terpusatkan, natara lai ke dalam lingkungan pendidihan.

 
Previous | Next | Top      
 

Keadaan Batuan Penutup 

  Dengan mengenali keadaan-keadaan tutupan, eksplorasi dapat diorientasikan ke arah deduksi level singkapan sistem alterasi (sulfida) yang teramati, sehingga sistem-sistem yang mengandung endapan bijih dapat ditemukan.

Keadaan tutupan atau batuan penutup yang dapat memberikan gejala yang memungkinkan adanya endapan bijih, yaitu:

  1. Adanya acid-leached altered zones.
  2. Adanya silica-blankets, yaitu lebih merupakan penambahan silika daripada remobilisasi atau residu silika.

Adanya breksi-breksi eksplosi hidrotermal (hydrothermal explosion breccias) atau batuan-batuan tersilisifikasikan yang terekahkan secara hidraulik (hydraulic-fractured silicified rocks), termasuk vein-vein quartz.

 
Previous | Next | Top      
 

Keadaan Erosi

  Keadaan atau tingkat erosi yang dapat memungkinkan terdapatnya endapan bijih, yaitu:
  1. Adanya lempung illitic dengan sedikit adularia, dan/atau vein masif karbonat yang mendasari zone-zone bijih,
  2. Breksiasi hidraulik (Hydraulic Brecciation), dan
  3. Tekstur-tekstur quartz pengganti calcite (Quartz-after-Calcite Textures).
 
 Previous | Next | Top      
 

Arti Struktur Geologi Dalam Eksplorasi Mineral

  Struktur-struktur sesar kemungkinan merupakan saluran (conduits) bagi fluida-fluida yang membawa bijih. Citra inderaja (citra satelit, citra radar, atau foto udara) dapat digunakan untuk mengesktraksikan kelurusan-kelurusan struktur-struktur sesar dan sistem rekahan-rekahan pada permukaan. Data geofisika regional sekala luas dapat digunakan untuk mendeteksi struktur-struktur batuan dasar bawah permukaan.

Pengenalan kenampakan kaldera yang jelas terbedakan dengan citra inderaja dan metode geofisika. Kenampakan kaldera penting karena umumnya terdapat suatu kaitan antara mineralisasi epitermal dengan struktur yang berhubungan dengan tepi-tepi kaldera atau tektonisme lainnya. Struktur geologi merupakan aspek kritis yang secara mutlak mengontrol fluida-fluida, dan karenanya mengontrol juga letak-letak mineralisasi. Di antara metode pemetaan di atas, aplikasi citra inderaja merupakan cara yang belum ada penggantinya dibandingkan dengan metode lainnya yang memerlukan waktu dan biaya yang banyak, apalagi jika dibandingkan dengan pemetaan geologi biasa.

 
Top      
 
Terrasia Geoinfos! Survey Feedback Mail Me
 

Terrasia!
Last revised: July 06, 2000