Stratigrafi

 
   
 
Formasi Citarum
Formasi ini umumnya terdiri dari greywacke yang berselang-seling dengan batulanau atau batulempung tufaan serta konglomerat dan breksi volkanik pada bagian bawahnya. Fragmen batugamping dan batulempung dapat dijumpai dalam lapisan breksi, konglomerat, dan graywacke.
Lapisan-lapisan greywacke berwarna hijau kelabu, pada bagian dasarnya terdapat sedikit fragmen batugamping dengan fosil foraminifera besar dan fragmen batulempung berdiameter sekitar 25 cm. Lapisan-lapisan batupasir ini kaya campuran tufa dan fragmen batulempung. Ketebalan lapisan-lapisan greywacke dapat mencapai 25 meter.
Tebal singkapan formasi di daerah ini sekitar 850 meter. Formasi ini tertutupi secara tidak selaras oleh Formasi Saguling (lihat Lokasi singkapan di km. 11).
Di daerah ini, Formasi Citarum bersentuhan secara struktur dengan Formasi Rajamandala yang berumur lebih tua. Singkapan persentuhan sesar dapat diamati pada perbukitan Rajamandala sejajar jalan raya (Lokasi tipe singkapan di Citatah). Batas selaras formasi ini di atas Formasi Rajamandala kemungkinan dapat dijumpai ke arah barat daerah ini.
Lokasi tipenya di Lembah S.Citarum, pada S.Cinongnang. Formasi terdiri dari graywacke. Tebal formasi mencapai 1,372 meter.
Nama lainnya dalam literatur adalah: Tjitarum Beds (van Bemmelen, 1949, pp. 639); Tjitarum Sandstein (Martin; 1887; pp. 369-370).
Fosil diagnostik yang dijumpai adalah Miogypsina thecidaeformis RUTTEN; Lepidocyclina cf. angulosa PROVALE; Eulepidina sp.; Cycloclypeus sp.; Lepidocyclina epipioides.
Umur formasi ini adalah Miosen Awal - Misoen Tengah (N6-N8). Fosil formainifera besar (Lepidocyclina epipioides)dijumpai dalam formasi ini. Lingkungan pengendapannya laut dalam, merupakan endapan turbidit distal (endapan kipas bawah), dan pengendapannya seumur dengan pembentukan Formasi Jampang yang merupakan endapan kipas atas di bagian barat daya daerah ini.

 
   
Terrasia!
Last revised: June 22, 2000