Related Parts * |
||||||
Alterasi Fluida Khlorida Netral |
||||||
Alterasi Argillic | Alterasi Prophyllitic | Alterasi Illitic | ||||
Next | Bottom | ||||
Alterasi Fluida Khlorida Netral |
Alterasi Propyllitic, Illite, dan Argillic merupakan hasil alterasi dari fluida-fluida hidrotermal panas dengan pH mendekati netral. | |||
Previous | Next | Top | ||||
Alterasi Argillic |
Alterasi ini
ditandai dengan adanya lempung Smectite (Montmorillonite)
ataupun lempung campuran Illite+Smectite atau Smectite+Illite.
Urutan Smectite, Illite+Smectite, dan Smectite+Illite
berturut-turut menunjukkan suhu yang meningkat, yaitu
<180°C, 180°-200°C, dan 200°-230°C.
Mineral smectite atu montmorillonite jarang ada di dalam
sistem epitermal yang termineralisasikan, illite+smectite
tidak umum dijumpai dalam sistem epitermal yang
termineralisasikan, dan smectite+illite sering
terjadi ke arah Alterasi Illite dalam
sistem epitermal yang termineralisasikan. Dalam sistem epitermal yang termineralisasikan, umumnya lempung-lempung alterasi ini kurang penting diperhatikan dalam eksplorasi mineral. Lempung-lempung ini kebanyakan terbentuk di atas atau di samping zone dimana minerali-sasi logam berharga terjadi. Meskipun demikian, alterasi ini yang kandungan mineral illite-nya dominan, masih dapat berguna untuk mengarahkan eksplorasi pada zone alterasi lainnya lebih menarik. |
|||
Previous | Next | Top | ||||
Alterasi Proyllitic |
Luas alterasi ini
meliputi puluhan hingga ratusan km2 di sekitar
suatu Sistem Epitermal atau Sistem Porfiri.
Alterasi ini paling teramati dalam batuan andesitik
untuk sistem epitermal atau batuan basaltik untuk
sistem porfiri, dan dicirikan oleh adanya mineral-mineral
berikut: Chlorite, Chlorite+Epidote, atau Chlorite+Epidote+Actinolite
yang berurutan ke arah suhu yang lebih tinggi. Adanya epidote
menunjukkan suhu di atas 240°C. Mineral-mineral yang
umum adalah quartz, illite, calcite, dan kandungan pyrite
hingga 1%, serta sedikit magnetite. Alterasi Prophyllitic
menempati vein-vein epitermal pada level yang lebih
dalam. Batuan Prophyllitic cirinya berwarna hijau, hijau-kelabu, atau hijau kuning (jika kaya epidote), dan tanpa sekistositas atau foliasi. Batuan ini sulit dibedakan dengan batuan sekis hijau (greenschist), yaitu fasies batuan hasil metamofisme regional yang juga dapat tanpa foliasi dalam batuan-batuan basa masif. |
|||
Previous | Bottom | Top | ||||
Alterasi Illitic |
Alterasi ini
merupakan jenis alterasi yang paling umum di bagian
tengah sistem epitermal. Alterasi ini mengelilingi stockwork
vein quartz dan terjadi sebagai tubuh-tubuh
yang berbentuk baji (wedge-shape bodies)
yang dapat mencapai 100 meter lebarnya, dan menipis ke
arah bawah. Di lapangan, Alterasi Illitic ini terlihat sebagai lempung atau lempung silika berwarna kelabu hingga kelabu hijau, kekerasannya berkisar lunak (seperti keju) hingga keras (seperti bahan bangunan). Kandungan pyrite bervariasi, dan permukaannya terlapukan, terlihat khas ternodai ion (ion-stained). Alterasi ini berangsur ke arah luar (ke arah Alterasi Prophyllitic). Pada hasil XRD (X-Ray Diffraction), kumpulan mineral alterasi ini adalah Illite-Quartz, terkadang bersama dengan Chlorite atau Pyrite. Alterasi Illitic merupakan mineral Mica atau Hydro-mica berukuran lempung yang mengandung Potassium (K) dengan struktur kristal yang sama seperti mineral sericite berbutiran kasar. Mineral Sericite adalah mineral Muscovite yang kristalin pada pengamatan mikroskopis. Mineral illite dan sericite biasanya sulit dibedakan satu sama lain pada XRD. Sericite merupakan mineral yang khas pada zone Alterasi Phyllic pada Sistem Epithermal Porfiri Tembaga (Phorpyry Copper) dengan batuan penerima basaltik. Untuk mempelajari alterasi perlu diketahui bahwa, para ahli geologi USA menyebutkan Illite sebagai Sericite dan Alterasi Illitic sebagai Alterasi Sericitic atau Alterasi Phyllic. Alterasi Illitic kadangkala terpotong oleh veinlet-veinlet quartz mengandung emas, dan kadangkala oleh rekahan-rekahan seperti rambut (hairline) atau stringers quartz-pyrite, dan rekahan-rekahan ini jika mengalami pelapukan menjadi rekahan-rekahan atau kekar-kekar limonitik yang berwarna jingga. Jika dapat dijumpai stringers, maka batuan dapat mengandung hingga 4 g/ton emas, dan bulk-nya dapat ditambang. Alterasi Illitic kemungkinan terjadi dari hasil pendinginan fluida hidrotermal dengan pH mendekati netral ketika fluida bergerak perlahan-lahan ke arah luar menjauhi vein-vein tanpa pendidihan (boiling), dan mengakibatkan penguraian (dissossiation) gas H2S dalam larutan dan turun secara mendadaknya pH hingga membentuk asam lemah. Meskipun demikian, masih belum diperoleh penjelasan mengenai alterasi ini yang dapat diterima secara luas oleh para ahli. Alterasi ini khususnya berkembang dalam batuan andesitik dan dasitik diban-dingkan dalam batuan basic. Alasan kenyataan ini tidak atau belum diketahui. Zone-zone Alterasi Illitic yang besar merupakan indikasi yang baik untuk emas dalam Sistem Epitermal, dan menunjukkan bahwa zone-zone tersebut bukan Zone-zone Alterasi Phyllic dalam Sistem Porfiri. Perbedaan di antara kedua-nya memerlukan pemetaan dan survei geokimia terhadap daerah-daerah yang bersebelahan. Dalam batuan alterasi phyllic yang umum bersifat lebih Silicic (secara fisik lebih keras) dan lebih banyak mengandung mineral pyrit (pyritic) dari pada alterasi illitic. Dalam eksplorasi, diambil conto alterasi illitic, serta lebar dan kelimpahan (kerapatan) vein, veinlet, atau stringers yang terekam dalam conto batuan. |
|||
Top | ||||