Related Parts * |
||||||
Model Mineralisasi Epitermal |
Next | Bottom | ||||
¶ |
Model Mineralisasi Epitermal |
Dalam
bagian ini, dijelaskan suatu variasi model-model yang
berlaku saat ini yang telah dikenal dan merupakan suatu
keragaman sistem epitermal Pada pembahasan ini secara
kritis dinilai ciri-ciri dan kekurangan-kekurangannya.
Hal terpenting dalam pembahasan ini adalah pemahaman
genetik sistem-sistem epitermal. Meskipun berguna untuk
generalisasi, dan untuk mengembangkan model-model yang
mengarah untuk eksplorasi, dianjurkan prospeknya
model-model tersebut dipertimbangkan untuk manfaatnya itu
sendiri. Dalam model-model yang disajikan disini terdapat
banyak ciri-ciri yang telah dihilangkan, karena ciri-ciri
tersebut sudah tidak sesuai lagi berdasarkan perkembangan
hasil studi-studi saat ini dalam "model yang banyak
disukai", hingga akhirnya nanti ditemukan sebagai
suatu endapan bijih (misalnya, Model Jerrit Canyon).
Beberapa banyak endapan yang menunggu adanya penemuan
model yang sesuai, karena endapan-endapannya "tidak
sesuai" dengan kerangka model yang ada saat ini.
Kemudian, "pendekatan genetik" yang telah
disajikan cukup fleksibel untuk menggabungkan
endapan-endapan yang tidak sesuai dengan suatu model yang
ada. Dalam keadaan ini, suatu pemahaman mengenai
aspek-aspek umum tentang sistem-sistem epitermal pada
akhirnya akan mengarahkan pada endapan bijih. Dalam Gambar 3.1 dan 3.2 berikut ini, disajikan beberapa model-model mineralisasi epitermal yang saat ini telah diperkenalkan, antara lain oleh Buchanan (1981); Berger dan Eimon (1982); Giles dan Nelson (1982). Model-model tersebut memiliki suatu gambaran yang umum, yaitu di dalam semua model tersebut secara empiris menyimpulkan bahwa alterasi, mineralisasi, dan distribusi rekahan, dan sebagainya pada kejadian-kejadian fosil epitermal untuk menerangkan sistem-sistem epitermal. Karena itu, model-model tersebut sering mengandung kesamaan dari pembuat yang berbeda, dan jika dipandang dari suatu ringkasan observasi-observasi yang dilakukan, ternyata model-model tersebut umumnya benar. Meskipun demikian, dalam tahap awal pengkajian model-model tersebut, kita cenderung mendekati permasalahan dengan pertanyaan: "Apa yang aku ketahui mengenai aliran fluida dan proses-proses dalam lingkungan epitermal, baik sistem epitermal aktif maupun pasif? Bagaimana hubungannya dengan geologi, struktur geologi/tektonik, anomali geokimia, anomali geofisika, alterasi, dan mineralisasi?" Kemudian kita segera mengambil penggalan-penggalan bukti di tempatnya (dan sering kali dengan banyak sekali variasinya) untuk merekonstruksikan sistem epitermal. Hal ini akan dibahas kemudian, juga akan ditampilkan model-model yang disuslkan oleh Henley dan Ellis (1983), yang didasarkan pada analoginya dengan sistem aktif, serta pemahaman tentang aliran fluida dan proses-prosesnya. |
||
This page will be continued | ||||
Top | ||||